Monday 16 May 2011

Little Space Donkey - Dreamer's Manifesto (2011)

Little Space Donkey, band post-rock lokal merilis album barunya dehttp://www.blogger.com/img/blank.gifngan format band, setelah sebelumnya merilis album electronica post-rock dibawah label probablyworse, netlabel yang sebelumnya pernah merilis album bottlesmoker. Kini album barunya, "Dreamer's Manifesto" tentunya sangat berbeda dengan album pertamanya, jika sebelumnya menggunakan FruityLoops, kali ini mereka berformatkan band! Personilnya pun bertambah banyak dan bagaikan supergroup, seperti Dhendy, yang sebelumnya merupakan additional Sarah Silaban dan penyanyi solo juga. Lalu Made, raja akustik video facebook dan juga personil tetap dari band post-rock "Overlee" yang downloadannya sudah lebih dari 200, dan Dave Leonard dari band post-rock legendaris Indonesia, Marche La Void. Dreamer's Manifesto bisa diunduh di sini. Cover albumnya juga sudah menarik, dibuat oleh Indro Indie dan juga kabarnya akan ada design tersendiri untuk single, masing2 dari beberapa designer handal ibukota (mau tau siapa aja, download aja :p)

Berisikan 4 lagu instrumental:

1. 3 Minutes Adverts (03:24)
track yang cocok untuk pembuka, hentakan drum dan distorsi gitar pada detik ke 50 seolah memperkenalkan "kamilah little space donkey yang baru, bukan electronic FL lagi loh, skrg format band!".
2. Loneliness Is a Myth (02:32)
diawali dengan ketukan drum yang membuat kita mengira bahwa ini ialah band rock n roll, namun begitu ketengah berubah menjadi shoegaze. sang drummer nampaknya sangat on fire mengingat dia biasanya hanya memencet tuts diband yang satu lagi.
3. Eleven Brave Warriors On That Field (Band Version) (05:12)
sebelumnya lagu ini ada versi electronicnya dan sempet dirilis di netlabel lokal pada kompilasi Beyond The Sky. namun entah kenapa saya lebih suka yang versi electronicanya, yah mungkin karena suara xylophonenya lebih jelas? track ini mengingatkan saya akan EITS jaman2 friday night lights tapi versi lebih semangat. ngomong2 siapakah eleven brave warriors itu, kesebelasan tim sepak bola?
4. Anumerta (04:19)
solo bass ditengah lagu dipadukan dengan bunyi kaospad...menarik.

ciri khas album ini ialah, hampir semua track ada sampling vokal bulenya dan tentunya nuansa SPACE yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

7.5/10

Saturday 9 April 2011

about the drunker/rectal twat split (2011)

Adalah sebuah split dari 2 band yang metoda recordingnya seadanya, yakni lo-fi. Yang satu dari jakarta, about the drunker, yang sebelumnya pernah saya bahas
, satu lagi dari Rectal Twat (sering disebut RxTx) dari USA. namun keduanya memilih jalur yang berbeda, ATD memilih fastcore, sedangkan RxTx noisecore.

ATD memasukkan 5 track (seluruhnya dimulai dengan bunyi instrumen yg sama, nampaknya ATD kemasukan personil baru, yakni pemain accordion), sedang kan RxTx memasukkan 3 track yang sebenarnya terdiri dari puluhan track (maklum noisecore).

ATD
"123" - intronya mengingatkan akan "Sahabat Sejatiku" nya Sheila On 7, tapi ujung2nya hardcore
"FFFFFUUUUU" - cuman ngomong fuck you 3 kali doang, tapi mengingatkan saya akan band powerviolence luar, yakni tomsk -7
"Teruntuk" - disini juga tumben tidak main cepat seperti biasanya
"Yah Beginilah" - disini ciri2 ATD (keroyokan vokal) kembali muncul, tentunya dengan ending yg kentang. dan tumben tidak main cepat juga hahaha
"You" - sebelumnya lagu ini pernah dirilis tapi tidak pakai accordion, cukup menyenangkan lagunya, tapi seperti biasa, endingnya kentang. seperti Man Is The Bastard.

RxTx
yah di blog ini saya tidak berminat mereview band luar, tapi karena ini splitnya sama band luar, saya berikan quick review. RxTx memberikan 3 typical track yang sering ada pada band noisecore
"56 songs untitled" seperti biasa typical harshnoise yg singkat dalam waktu 29 detik
"all tracks unplugged" seperti album unpluggednya anal cunt, cuman bunyi gitarnya lebih clean dan asikan.
"youre 40 years old and live in your parents basement (ode to steve sandly)" lo-fi noisecore yg brengsek. suara drumnya mantap, ini baru namanya noisecore.

overall ATD nampak mengalami pendewasaan dalam bermusik, mereka tak lagi2 sering bermain tempo cepat.

6.9/10

Tuesday 25 January 2011

Mademoi Selle - Bipolar Disorder (2011)

Mademoi Selle merupakan project musik dari Etza Meisyara. Album ini dirilis melalui netlabel jepang, Mizou mini. Album ini berisikan 5 lagu yang terinfluence oleh band instrumental asal Jepang, Mouse On The Keys. Sehingga sudah jelas permainan piano dengan komposisi rumit nampak mendominasi didalam album ini. Juga menghadirkan "Himitsu", cover song dari Tokyo Jihen. Secara keseluruhan, musik yg dimainkan Etza sangatlah potensial, masih sedikit scene lokal *halah* yang memainkan musik seperti ini. Namun agak disayangkan musik Mademoi Selle ini masih terdengar sangat "komputer", ada lagu yang menurut saya jika samplenya dirubah dengan suara keyboard lain akan terdengar seperti musik2 jika kita ingin mengcrack software (you know lah), permainan drumnya masih terlalu rapih, kurang berantakan. Kalau saja dirubah dengan komposisi live band mungkin hasilnya bakalan lebih bagus.

6/10

Wednesday 19 January 2011

Sangsaka - Makan Ingat Kamu (2010)

band yang pada awalnya bernama sangkakala ini digawangi oleh Sawi (drum, keyboard, bass), Ali (vokal, gitar), dan Wing (gitar, drum, bass). "Makan Ingat Kamu" adalah album terakhir mereka sebelum Ali pergi melanjutkan studinya di Perancis. Album ini berisikan 21 lagu dengan metoda rekaman lo-fi yang sangat mengganggu telinga pendengarnya. Track 1 pun dibuka dengan Ali yang ngoceh memperkenalkan dirinya dengan latar belakang suara white noise dan diakhiri dengan grunting dan growling. Track 2 merupakan track powerviolence yang amat lo-fi sehingga tidak terdengar jelas suara gitarnya. Track 3, merupakan track sludge dengan efek yg minimal dan diakhiri dengan blasting, seperti Crossed Out, tapi tetap lo-fi. Track 4 berisikan Ali ngoceh dan diiringi dengan bass selama 6 menitan. Track 5, track instrumental seperti lanjutan track sebelumnya yg didominasi bass, tetapi tidak ada suara ali, dan ditambah suara drum. Track 6 kurang lebih sama dengan track 4. Track 7 idem seperti track 5. Track 8, idem, namun suara bassnya berganti menjadi gitar. Track 9 suara ali kembali muncul diiringi drum. Track 10 merupakan solo keyboard yang sangat khusyuk dari Sawi. Track 11 kembali metoda seperti track 6. Track 12 kembali seperti track 1. Track 13, merupakan track fave saya, berdurasi 5:42 dengan penuh semangat ali, sawi, dan wing menghanjar instrumentnya, ada part cepat, ada part sludgenya. Track 14 seperti track yang meledek dream theater, boredoms dan mike patton, saya yakin mereka tidak bisa menirukan track ini, apalagi dengan durasi 8 menitan. Track 15 sawi kembali solo, kali ini dengan suara seperti rhodes. Track 16, 17 ya terdengar seperti sebelum2nya. Track 18 terdengar seperti track disco yang gagal dimainkan. yang semestinya terdengar seperti track 19, intro disco yang diakhiri dengan blasting. Track 20 merupakan track acapella seluruh personilnya selama 6:48. Lalu track terakhir 21, merupakan petualangan salah satu personilnya bermain game metal slug yang direkam selama 5:46.

track fave saya 19 dan 13. dan iya mereka terdengar seperti band yg tengah latian distudio.

6.5/10

Sharesprings - I Love To See You (Daydreaming Me) (2010)

Sharesprings, band shoegaze asal Jakarta yang agak underrated. Merilis CDR singlesnya "I Love To See You (Daydreaming Me)" dibawah label HeyHo! Records, CD-R ini berisikan 2 lagu, yaitu "I Love To See You (Daydreaming Me)" dan "Jasmine". "I Love to See You (Daydreaming Me)" merupakan sebuah lagu yang upbeat pop yang ceria dengan durasi yang cukup singkat, yakni 1:51. Sedangkan "Jasmine", meskipun tidak secepat lagu sebelumnya, juga enak untuk didengarkan. Dan saya menginginkan lebih! 2 lagu sangatlah terasa kurang. Saya menantikan rilisan panjangnya sharesprings!

8.8/10

krautmilk - simple examples of boredom (2010)

krautmilk adalah solo project dari herald (new colors/l'alphalpha/jodi in the morning glory parade). Sesuai judul albumnya, sepertinya album ini memang dibuat saat dia lagi kurang kerjaan. EP dirilis diinternet tanpa label dan berisikan 4 lagu. dan lagu2nya nyambung loh, jadi tidak ada feeling kalau lagunya kepotong (well, ga juga sih, masih ada kerasa potongannya, ada yg volumenya tidak sesuai). track pertama, "intro" merupakan electronic instrumental yg singkat yang mengingatkan akan zoot woman, track kedua "after me after you after life" menghadirkan vokal herald yang diberi efek, dengan backing vokal seperti suara cewe? (apa bukan?), saya jadi teringat akan hot chip era album coming on strong. track ke tiga "right eye talks, left eye kisses" merupakan sebuah track berbau folktronica yang mengingatkan akan album DJ Kicks edisi Erlend Oye dicampur Chemical Brothers "Star Guitar". gitar cukup mendominasi dilagu ini. "mind,me,magnify", track terakhir dalam album ini, kali ini ada sedikit efek2 glitch dan pada akhir lagu muncul klimaks dengan gitar yg chaotic seperti 65daysofstatic, mungkin ini pengaruh bahwa ia juga gitaris dari band beraliran post-rock (l'alphalpha).

overall, meskipun tiap track memiliki karakter yang berbeda, namun album ini benang merahnya memang pop, mungkin karena latar belakang herald yang dulu pernah bergabung dengan group 'boyband' vokal pop "New Colors".

7/10

Sunday 2 January 2011

Panda Beach - Last Days Ashore (2009)

Apa yang terlintas ketika anda mendengar band dengan kata Panda? Musik yang kekanak-kanakan seperti boneka panda (halah)? Ternyata tidak, kata panda bisa merepresentasikan banyak genre, saya pernah mendengar Panda Riot yang alirannya shoegaze, Bloody Panda yang alirannya doom metal, lalu ada lagi Panda Bear, personil Animal Collective yang justru alirannya lebih experimental bahkan ada yang cybergrind (The Panda Murder School) dan japanese alternative rock (Doping Panda). Berikut ini yang akan saya bahas adalah album lokal dari Panda Beach, Last Days Ashore yang ternyata alirannya ialah folk. Jika kita dengarkan sekali, mungkin tidak akan ngeh kalau album ini ialah album lokal. Hal yang menarik dialbum ini ialah, saya dengar album ini keseluruhannya direkam melalui cellphone! Sehingga menghasilkan nuansa lo-fi yang gelap.

Lagu pertama "Boom" berkolaborasi dengan Chariots of Night (yang saya belum pernah tahu juga, tapi sepertinya mereka yang memainkan glockenspiel dan instrument lainnya selain gitar). Track berikutnya seperti "River" dan "Deeper" yang hanya berisikan vokal dengan reverb dan gitar saja sangatlah membius. "Dying Snail Sings" dan "Gravity" (track terpanjang dalam album ini, 3 menit 2 detik, rata2 lagu didalam album ini berdurasi 1:30-2:00) menampilkan bunyi instrument lain. "Build An Ocean" dan "I Will Not Pray" (track fave saya) kembali menggunakan format gitar dan vokal saja.

Overall, album ini sangatlah cocok didengarkan jika anda menggemari Vashti Bunyan dan sejenisnya.

8.5/10